Pak Wali (Praktek Siswa Berliterasi) Berbantuan Aplikasi Blogger SMPN 14 Kota Bima
Inovasi Ini adalah karya inovasi dari SMPN 14 Kota Bima yg juga sebagai Sekolah Penggerak di bawah pimpinan seorang kepala sekolah hebat Fris Wahyuddin, S.Pd.; M.Si. Akui nya, Inovasi ini dipersembahan khusus untuk Bapak Walikota sebagai orang nomor 1 di Kota Bima. Inovasi program "Pak Wali (Praktek Siswa Berliterasi) Berbantuan Aplikasi Blogger" ini merupakan program Literasi yang digagas dengan maksud meningkatkan minat Baca dan keterampilan Tulis siswa di sekolah. Program ini sebagai respon positif kami Satuan Pendidikan terhadap program-program Pemerintah Pusat terutama yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan Literasi pada anak terutama di masa-masa Pandemi Covid 19 yang sampai hari ini angka positif terpapar virus Corona masih ada walaupun memang ada kecenderungan menurun. Namun tetap saja situasi Pandemi tersebut sangat berdampak pada kualitas belajar anak. Oleh karena itu program Pak Wali Beraksi Gol ini hadir, bertujuan untuk mengembalikan “learning loss” atau waktu belajar anak yang terbuang. Sehingga perlu adanya solusi inovatif untuk mengatasi itu semua.
Dalam program tersebut kami bagi dalam dua kategori aktivitas, yakni Membaca dan Menulis. Untuk aktivitas membaca kami melayani khusus bagi siswa-siswa yang belum lancar membaca dan bagi siswa-siswa yang minat membacanya masih sangat kurang. Sebab, di sekolah kami masih banyak anak yang belum lancar membaca, bahkan ada yang belum bisa membaca sama sekali. Bagi kami ini adalah menjadi penyakit masyarakat, yang nantinya akan berdampak negatif ketika mereka berinteraksi dalam masyarakat dan dengan dunia luar. Lalu kategori Menulis yang dikhususkan melayani siswa-siswa yang kurang memiliki keterampilan menulis, seperti menulis karangan pendek, puisi, esai, artikel dan lain-lain.
Inovasi dalam penelitian ini menggunakan dua pendekatan.
Pertama, inovasi dengan konsep "Perpustakaan Pohon," dimana kami rancang dengan memanfaatkan pepohonan untuk kami jadikan perpustakaan dengan membuat rak-rak buku terbuka di sekelilingnya. Menurut kami, Ruangan Perpustakaan bukanlah satu-satunya tempat untuk anak-anak membaca buku. Apalagi perpustakaan yang ada di sekolah kami bukanlah ruangan yang didesain khusus untuk sebuah perpustakaan, ditambah lagi sarana dan prasarananya yang masih sangat kurang. Tidak seperti ruangan perpustakaan yang ada di sekolah-sekolah unggulan, dimana dirancang khusus untuk sebuah perpustakaan, termasuk juga Perpustakaan Daerah sekarang yang dimiliki oleh Kota Bima yang berskala Internasional. Untuk itu perlu dicarikan solusinya alternatifnya sehingga anak-anak tetap terlayani kebutuhan akan pengetahuannya, serta merasa nyaman ketika membaca buku. Dengan konsep "Perpustakaan Pohon" diharapkan akan menjadi perangsang atau stimulus bagi siswa agar diawali dengan merasa lebih dekat dengan buku, melihat dan membuka buku, sampai pada fase mereka akan suka membaca buku. Tahapan ini sebagaimana dalam sebuah teori pembentukan perilaku membaca pada anak yang dikemukakan oleh Skinner dalam teori belajarnya Instrumental Respond.
Disamping itu, dengan konsep “perpustakaan pohon” ini siswa dapat membaca buku sambil mengobrol, membaca sambil makan dan sambil santai. Harapannya pada waktunya nanti mereka akan terbiasa membaca tanpa harus dipaksa.
Kedua, inovasi dengan konsep Aplikasi Digital menggunakan perangkat lunak yaitu aplikasi Blogger bawaan google. Aplikasi Blogger ini dapat kita menggunakannya secara gratis di internet. Namun faktanya tidak banyak masyarakat khususnya dari kalangan siswa dan guru memanfaatkannya untuk media pembelajaran. Manfaatnya adalah untuk meningkatkan keterampilan Menulis khususnya pada siswa maupun gurunya. Semua karya tulisan siswa dan guru nantinya akan tertampung dalam Blog admin atau pemilik Akun Blog, dan kebetulan pemilik Blog nya adalah saya sebagai Kepala Sekolahnya. Nama Blog yang saya rancang adalah GURULOANA. Sebagai apresiasi, siswa dan guru yang telah mengirimkan tulisannya akan diberikan imbalan yang edukatif. Hal ini sebagai motivasi siswa dan guru agar gemar menulis, tentunya diawali dengan membaca. ...(MH)