Pentingnya Kerja Sama Semua Elemen Pendidikan
Jakarta, Kemendikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, pendidikan di Indonesia akan maju lebih cepat jika seluruh pemangku kepentingan di dalamnya mempunyai rasa saling memiliki dan peduli terhadap kemajuan pendidikan. Setelah elemen pendidikan terkait menyadari adanya perubahan paradigma yang melayani, diharapkan masing-masing pihak akan lebih terbuka atas ide satu sama lain.
“Kalau semua terpisah-pisah, tersekat-sekat, bagaimana caranya berkolaborasi sebagai satu tim? Kepala sekolah harus jadi koordinator tim tersebut. Nanti nggak ada yang namanya kelas saya, mata pelajaran saya, karena para guru akan mengeroyok masalah yang ada dan keputusan bisa diambil secara musyawarah. Misalnya menyelesaikan masalah penganggaran hingga bagaimana mengatasi siswa yang bermasalah,” ujar Mendikbud saat menerima perwakilan kepala sekolah dan pengawas dari seluruh Indonesia, di Jakarta, Jumat (29/11/2019).
Ia mengatakan, reformasi pendidikan harus jadi satu pergerakan dari atas dan bawah, yang akan bertemu di titik tengah untuk bersama-sama menyelesaikan permasalahan yang ada. Gru juga sebaiknya tidak meremehkan perkumpulan antarguru, karena bisa menjadi kunci keberhasilan dalam satu tim. “Tanpa feed back dari sesama anggota tim, bagaimana kita bisa menyelesaikan masalah?,” katanya.
Mendikbud juga berpesan agar seluruh guru, kepala sekolah, pengawas, dan elemen pendidikan lain dapat bahu-membahu menyukseskan kebijakan di bidang pendidikan. “Apa yang kita lakukan tidak bisa berhasil tanpa bantuan dan gerakan dari Bapak dan Ibu semua di sini. Untuk memajukan pendidikan, tidak perlu menunggu kebijakan,” tuturnya.
Simposium internasional Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah Tahun 2019 mengambil tema “Innovative School Leadership to Improve Student Learning and Wellbeing”. Simposium dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 27 sampai dengan 30 November 2019. Simposium ini menghadirkan narasumber dari negara Australia dan Filipina serta akademisi dan praktisi dari Indonesia. Di samping itu ditampilkan pula para kepala sekolah dan pengawas sekolah yang telah menunjukkan sejumlah prestasi profesional di bidang tugasnya dari hasil pemilihan praktik baik (best practices) dan pemilihan tenaga kependidikan berprestasi tingkat nasional.
Para peserta simposium berjumlah 398 orang yang terdiri atas Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah Berprestasi tahun 2019 sejumlah 24 orang; Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS)/Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) masing-masing empat orang setiap provinsi/kabupaten/kota; Ketua Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah (MKPS)/Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (KKPS) masing-masing empat orang setiap provinsi/kab/kota; Wakil Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI), Wakil Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI), serta Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah di wilayah Jabodetabek sejumlah 100 orang.
Dalam simposium ini diluncurkan pula Buku Kumpulan Artikel Terbaik yang berisi inovasi kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam menjalankan tugasnya. Diharapkan buku ini dapat menjadi referensi bagi kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam mengembangkan kualitas pendidikan di sekolah. (Denty Anugrahmawaty/Desliana Maulipaksi)
Sumber : https://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/berita/rilis-pembaruan-aplikasi-dapodikdasmen-versi-2020-a-patch-2