SINERGI IMAN, TAQWA, DAN DISIPLIN DALAM PEMERINTAHAN KOTA BIMA

Jum'at minggu kedua di bulan Mei ini terasa istimewa bagi jajaran aparat Pemerintah Kota Bima.

Rutinitas acara Iman dan Taqwa yang biasa digelar, kali ini menghadirkan sentuhan berbeda dengan kehadiran penceramah kondang dari Jakarta, Ustadz Rahmat Baiquni. Kehadiran beliau, yang didampingi langsung oleh Walikota Bima, H. Arrahman Abidin, SE., seolah menegaskan komitmen kuat pemerintah daerah dalam menanamkan nilai-nilai spiritual di tengah kesibukan roda pemerintahan.

Dalam sambutannya, Walikota Bima tidak hanya mengingatkan kembali akan pentingnya program Bersih, Indah, Sehat, dan Asri (BISA) sebagai fondasi pembangunan fisik kota, namun juga menekankan sebuah program yang tak kalah krusial: kewajiban seluruh aparat untuk melaksanakan sholat berjamaah di masjid. Penegasan ini bukan sekadar imbauan, melainkan sebuah instruksi yang jelas, bahwa lima belas menit sebelum adzan berkumandang, aktivitas pekerjaan harus dihentikan, dan seluruh pegawai bersiap menuju rumah Allah.

Langkah ini, sebagaimana diungkapkan Walikota, bertujuan mulia untuk meningkatkan kedisiplinan pegawai, dengan harapan keberkahan akan senantiasa menyertai setiap langkah.

Gayung bersambut, Ustadz Rahmat Baiquni memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Pemerintah Kota Bima. Beliau bahkan mengaitkan program ini dengan teladan mulia dari Nabi Muhammad SAW, yang senantiasa menjadikan sholat sebagai tiang agama dan sumber kekuatan.

Lebih jauh, Ustadz Rahmat Baiquni menggarisbawahi bahwa pembangunan peradaban yang kokoh harus dimulai dengan memperbaiki kualitas sholat. Sebuah korelasi yang mendalam antara kedisiplinan dalam menghadap Sang Khalik dengan kedisiplinan dalam kehidupan sosial dan personal. Keyakinan beliau begitu kuat, bahwa jika program BISA dan sholat berjamaah ini terlaksana dengan baik, Kota Bima akan meraih kemajuan yang hakiki dan limpahan keberkahan.

Ceramah Ustadz Rahmat Baiquni tidak hanya berisi pesan-pesan spiritual yang menggugah, namun juga dilengkapi dengan penjelasan mendalam mengenai tata cara sholat yang benar, mulai dari takbiratul ihram hingga salam. Penggunaan slide sebagai media visual semakin memperjelas setiap gerakan dan bacaan dalam sholat, sehingga para hadirin menyimak dengan antusias, bahkan rela bergeser mencari posisi terbaik demi mendapatkan visualisasi yang optimal.

Pemandangan yang tak kalah menarik adalah keseriusan dan antusiasme Walikota Bima, yang akrab disapa Aji Man, dalam menyimak ceramah hingga usai. Begitu pula dengan para pegawai, yang tampak khusyuk dan tidak bergeming dari tempat duduk mereka. Bahkan, suasana haru sempat menyelimuti ruangan, menunjukkan betapa pesan-pesan yang disampaikan Ustadz Rahmat Baiquni mampu menyentuh relung hati. Gaya penyampaian Ustadz yang penuh senyum dan intonasi yang bervariasi, memang berhasil menciptakan suasana yang hangat dan mudah diterima.

Acara Iman dan Taqwa kali ini bukan sekadar rutinitas mingguan. Lebih dari itu, ia menjadi momentum penting untuk merefleksikan kembali esensi pengabdian seorang abdi negara yang juga merupakan hamba Allah. Sinergi antara program pembangunan fisik dan penanaman nilai-nilai spiritual, yang dipelopori oleh Pemerintah Kota Bima, adalah langkah progresif dalam membangun peradaban yang berlandaskan iman dan taqwa. Kedisiplinan dalam beribadah diharapkan akan berimplikasi positif pada kedisiplinan dalam bekerja dan melayani masyarakat. Dengan demikian, harapan akan Kota Bima yang maju dan penuh berkah bukan lagi sekadar impian, melainkan benih-benih peradaban yang sedang disemai dengan penuh kesungguhan. 

Artikel oleh : Muhajirin, S.Pd