KRU DINAS DIKPORA KOTA BIMA MEMERIAHKAN FESTIVAL RIMPU MANTIKA DALAM RANGKA HUT KOTA BIMA KE- 23

Dinas Dikpora Kota Bima. Senin, 28 April 2025
"Dinas Penddidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Bima Siap Mensukseskan Festival Rimpu Mantika Tahun 2025", video yang berdurasi kurang dari 1 (satu) menit itu menggema di tiap-tiap media sosial milik ASN lingkup Dinas Dikpora Kota Bima, kalimat singkat itu di implemenstasikan oleh semua ASN lingkup Dikpora Kota Bima, pada Hari Sabtu, 26 April 2025.
Dalam Mentari pagi bersinar begitu terik, namun semangat masyarakatnya justru membara lebih terang. Gemuruh sorak sorai dan warna-warni kain tenun membalut jalanan, menandai dimulainya Pawai Rimpu yang megah. Acara ini bukan sekadar perayaan ulang tahun Kota Bima yang ke-23, melainkan sebuah perwujudan cinta akan warisan budaya, magnet bagi pariwisata, dan angin segar bagi para pengrajin tenun kebanggaan Bima, tembe nggoli.
Langkah kaki ribuan peserta bergerak dari Gedung Paruga Nae, Kelurahan Manggemaci, Kecamatan Mpunda, mengalir bagai sungai warna menuju Lapangan Serasuba. Waktu seolah berhenti di antara pukul 09.00 hingga 13.00 WITA, terhipnotis oleh keindahan rimpu mantika, permata Bima yang menjadi tema sentral Festival Rimpu tahun ini. Tua, muda, bahkan anak-anak dengan riang mengenakan rimpu, busana khas perempuan Bima yang anggun. Kaum pria pun tak ketinggalan memeriahkan suasana dengan katente tembe yang menutup sopan, dipadu celana panjang, sambolo gagah di kepala, dan saremba tembe yang melintang di dada, menciptakan harmoni visual yang memukau.
Pawai ini bukan sekadar demonstrasi pakaian adat, namun juga sebuah narasi hidup tentang identitas. Setiap lilitan kain, setiap motif yang tersemat, menyimpan cerita dan kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi. Gelaran ini menjadi panggung bagi kebanggaan akan tradisi, sebuah upaya nyata untuk melestarikannya di tengah arus modernisasi yang tak terhindarkan. Lebih dari itu, kehadiran puluhan ribu pasang mata yang menyaksikan pawai ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, membuka pintu bagi mereka untuk menyelami kekayaan budaya Bima yang otentik.
Di sepanjang rute pawai, semangat tak pernah luntur meski sengatan matahari terasa begitu kuat. Dedikasi para peserta untuk memeriahkan hari istimewa kotanya sungguh luar biasa. Namun, di tengah antusiasme yang membara, tak sedikit pula yang harus menyerah pada teriknya cuaca. Ambulans yang sigap disiagakan oleh pemerintah dan panitia bergerak cepat memberikan pertolongan, menunjukkan kepedulian dan kesiapan dalam mengantisipasi segala kemungkinan.
Setibanya di Lapangan Serasuba, kelelahan seolah sirna oleh suasana meriah yang menyambut. Aroma makanan lezat dari para pedagang dan stand-stand dinas pemerintah bercampur menjadi satu, membangkitkan selera dan memberikan energi baru. Gelak tawa dan obrolan hangat mewarnai waktu istirahat. Puncak kebahagiaan semakin terasa ketika panitia mulai membacakan undian door prize. Senyum sumringah dan sorak kegembiraan pecah di antara mereka yang beruntung, menambah semarak perayaan.
Usai kemeriahan, tanggung jawab akan kebersihan lingkungan pun tak terabaikan. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima bergerak cepat membersihkan jejak pawai, menyisir jalanan dan lintasan hingga titik akhir di Lapangan Serasuba. Tindakan sigap ini menunjukkan komitmen pemerintah kota dalam menjaga keindahan dan kebersihan lingkungan pasca acara besar.
Pawai Rimpu dalam rangka HUT Kota Bima ke-23 bukan sekadar pesta rakyat, melainkan sebuah manifestasi dari kekuatan tradisi, semangat kebersamaan, dan harapan akan masa depan yang lebih baik. Ia adalah cerminan dari kekayaan budaya Bima yang patut dibanggakan dan dilestarikan, sebuah permata yang terus bersinar dan memikat hati siapa saja yang menyaksikannya. Semoga semangat ini terus membara dan menginspirasi generasi mendatang untuk terus menjaga dan mengembangkan warisan luhur Bumi Bima. (TEAM WEB)