KADIS DIKPORA KOTA BIMA DAMPINGI WAWALI BUKA LOMBA PENTAQUE TINGKAT PROVINSI NTB

Dikpora Kota Bima - Wakil Walikota Bima, Fery Sofyan, S.H. didampingi Kadis Dikpora Kota Bima Drs. Supratman, M. Ap secara resmi membuka Kejuaraan Pentanque Walikota Bima Cup yang diikuti oleh seluruh peserta dari wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Acara pembukaan yang juga dihadiri oleh Ketua Komisi I DPRD Kota Bima Yogi Prima Ramadhan, S.E., Perwakilan Ketua Federasi Olahraga Pentaque Indonesia (FOPI) NTB, Ketua FOPI Kota Bima, Pimpinan Perangkat Daerah, serta para Pembina Pentaque se-NTB berlangsung di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 8 Kota Bima pada Kamis (17/04/2025).
Kejuaraan ini diselenggarakan oleh Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Kota Bima dan dijadwalkan berlangsung selama empat hari, mulai Kamis hingga Minggu (20/04/2025). Namun, Ketua Panitia Pelaksana, Adiansyah, S.Pd., menyampaikan bahwa durasi kegiatan berpotensi dipersingkat menjadi tiga hari dengan pemadatan jadwal pertandingan. Hal ini disampaikannya di sela-sela pengaturan jalannya lomba di halaman SMPN 8 Kota Bima.
Dalam laporannya, Ardiansyah mengungkapkan bahwa kejuaraan ini diikuti oleh 106 peserta yang terbagi menjadi 55 peserta umum (34 peserta double umum dan 21 peserta triple umum) serta 51 peserta pelajar dari tingkat SD, SMP, dan SMA.
Lebih lanjut, Ardiansyah menjelaskan bahwa kejuaraan ini menerapkan dua sistem pertandingan, yaitu double knock out dan round robin. Sistem double knock out berlaku jika peserta mengalami dua kali kekalahan, mereka akan tereliminasi. Sementara itu, sistem round robin akan diterapkan jika jumlah tim dalam satu grup berjumlah ganjil, yang berarti setiap tim akan bertanding melawan semua tim lainnya (full competition).
Alokasi waktu pertandingan untuk peserta umum adalah 60 menit, sedangkan untuk peserta pelajar adalah 45 menit. Kejuaraan ini memperebutkan hadiah bagi juara satu, dua, dan tiga bersama. Total hadiah untuk kategori umum sebesar empat juta rupiah, dan untuk kategori pelajar (SD, SMP, dan SMA) masing-masing sebesar tiga juta rupiah. Dana hadiah ini diperoleh dari usaha panitia dan FOPI Kota Bima, dan diharapkan akan digantikan oleh bantuan dari Walikota Bima yang saat ini masih dalam proses pencairan namun telah disetujui.
Ardiansyah juga menyampaikan bahwa tingkat kehadiran peserta mencapai sekitar 90% dari undangan yang disebar. Hampir seluruh kabupaten di NTB mengirimkan perwakilan, kecuali Kabupaten Sumbawa. Peserta yang hadir berasal dari Lombok, Bima, Kota Bima, dan Dompu. Kendala utama yang dihadapi panitia saat ini adalah masalah pendanaan, meskipun minat peserta untuk mengikuti kejuaraan ini cukup tinggi.
Dalam sambutannya, Wakil Walikota Bima, Fery Sofyan, menekankan pentingnya untuk terus mengembangkan olahraga Petanque di NTB. Meskipun tergolong olahraga baru dan belum sepopuler sepak bola atau bulu tangkis, antusiasme masyarakat terhadap petanque dinilai cukup tinggi. Hal ini mungkin disebabkan karena cara bermainnya yang relatif mudah dan tidak memerlukan anggaran yang besar.
Fery Sofyan juga berpesan kepada seluruh peserta untuk tetap semangat, menjaga konsentrasi, mematangkan strategi, serta memiliki ketepatan dalam melempar bola besi (bosi). Lebih dari itu, ia mengingatkan akan pentingnya menjunjung tinggi sportivitas dalam bertanding. Menurutnya, olahraga bukan hanya tentang menang atau kalah, tetapi juga tentang semangat juang dan sportivitas. Ia menekankan bahwa kemenangan tanpa sportivitas tidak akan berarti. Olahraga juga merupakan ajang edukasi, oleh karena itu, jika terjadi pelanggaran, panitia diminta untuk tidak langsung memberikan sanksi, tetapi memberikan peringatan dan mengedukasi peserta yang belum memahami peraturan, terutama para pelajar yang masih dalam proses belajar. Mengingat olahraga petanque masih baru di kalangan masyarakat, sosialisasi dan edukasi menjadi sangat penting.
Fery Sofyan juga mengingatkan panitia untuk bertindak sportif dan tidak berpihak kepada peserta dari Kota Bima. Ia menekankan bahwa menjaga nama baik penyelenggaraan lebih penting daripada sekadar meraih juara. Ia berharap kejuaraan ini dapat meninggalkan kesan positif sehingga peserta dari daerah lain akan tertarik untuk kembali mengikuti kompetisi di Kota Bima di masa mendatang.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Bima, Drs. Supratman, M.Ap yang diwawancarai secara terpisah, mengungkapkan kekagumannya terhadap olahraga Petanque yang dinilainya cukup menarik dan sederhana sehingga mudah untuk dilestarikan dan disosialisasikan. Beliau juga melihat adanya kemiripan dengan permainan tradisional yang sudah ada di Bima sejak dahulu.
Kadis Dikpora juga menekankan pentingnya olahraga sebagai alternatif kegiatan positif bagi generasi muda agar terhindar dari pengaruh negatif seperti narkoba, tawuran, dan kecanduan gawai. Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa olahraga penting bagi pelajar agar tetap segar dan fokus dalam belajar. (Tim Web)
Berita : Muhajirin, S. Pd
Editor : yoel