LOKAKARYA PROGRAM SEKOLAH PENGGERAK BAGI SEKOLAH BUKAN PENGGERAK
Dikpora Kota Bima – Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga melalui Bidang Pendidikan Dasar menggelar kegiatan Lokakarya Program Sekolah Penggerak bagi Sekolah Bukan Penggerak di Aula SMPN 7 Kota Bima - Selasa, 23 Juli 2024.
Dalam laporannya Muhammad Humaiddin, M.Pd selaku Kabid Dikdas Dinas Dikpora menyampaikan bahwa Kegiatan Pengimbasan ini adalah salah satu upaya untuk keberlanjutan Program Sekolah Penggerak (PSP). Selama 6 bulan kedepan teman-teman PSP angkatan 1 selama 4 tahun berturut-turut telah menyelesaiakan program Sekolah Penggerak. Tahun ini adalah tahun teman-teman PSP Angkatan 1 melakukan pengimbasan atas pendidikan yang mereka terima selama 4 tahun tersebut. Jumlah Sekolah Penggerak Angkatan 1 sebanyak 6 sekolah teridiri dari 2 Jenjang PAUD yakni TK Negeri Pembina 03 Paruga dan TK M. Hilir Ismail, 3 dari jenjang Sekolah Dasar yakni SD Negeri 05 Rabangodu Utara, SD Negeri 28 Melayu dan SDIT Insan Kamil Kota Bima, selanjutnya dari jenjang SMP yakni SMPN 9 Kota Bima, masing-masing sekolah penggerak nanti berdasarkan Surat Keputusan Kemendikbudristek akan mengimbas ke masing-masing 3 Sekolah Bukan Sekolah Penggerak yang telah ditentukan oleh Kemendikbudristek, jadi total peserta sasaran imbas saat ini adalah sebanyak 18 satuan pendidikan. Kedepannya Dinas Dikpora berencana akan menambah jumlah satuan sasaran imbas.
Sedangkan Kadis Dikpora Kota Bima Drs. Supratman, M.Ap pada kesempatan yang sama dalam sambutannya menyampaikan bahwa beliau sangat bangga dan memberikan apresiasi kepada para Kepala Sekolah Penggerak angkatan 1, bagaimanapun para kepala sekolah penggerak ini adalah pionir dan aset juga kebanggaan bagi Pemerintah Kota Bima, beliau-beliau inilah penggerak pertama dan utama sekolah penggerakpenggerak di NTB bersama dengan Kabupaten Lombok Timur. Sekolah Penggerak angkatan pertama telah mewarnai pendidikan di NTB, para kepala sekolah penggerak angkatan pertama sering diundang menjadi narasumber dan fasilitator nasional untuk memberikan praktik baik kepada sekolah-sekolah lain di Indonesia. Sekarang para kepala sekolah ini mempunyai tugas untuk mengimbaskan pendidikan yang mereka peroleh melalui lokakarya, zoom maupun webinar yang dilakukan secara terus menerus dan monoton. Kadis berharap bahwa sekolah-sekolah yang di imbas mampu menyerap dan mengimplementasikan praktik baik yang di imbaskan oleh para kepala sekolah penggerak angkatan pertama ini dan turut berperan serta membangun dunia pendidikan di Kota Bima. (yoel)