Simak! 'Tiga Pesan Penting Kepala Deputi Bank Indonesia Perwakilan NTB! Dalam FGD Integrasi Pemahaman Cinta Bangga Paham ( CBP Rupiah) "Ada Apa dengan Rupiah'?.

KOTA BIMA. JUM'AT, 01 MARET 2024

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Bima Drs. H. Supratman, M.AP dan Kabid Dikdas Dikpora Kota Bima Muhammad Humaidin, M.Pd hadir dalam Kegiatan FGD integrasi pemahaman cinta bangga paham ( CBP rupiah) ke dalam materi ajar pendidikan sekolah SD - SMA/ SMK dan MI- MA se propinsi Nusa Tenggara Barat, Kegiatan di gelar di Hotel Aston in Kota mataram pada Jum'at, 01/03/2024. Kegiatan ini di hadiri oleh seluruh KCD Dinas Pendidikan, Kepala Kemenang se ProVinsi Nusa Tenggara Barat

Kabid Dikdas dalam laporanya menyampaikan bahwa Kegiatan di buka oleh Kepala Deputi Bank Indonesia Perwakilan Provinsi  Nusa Tenggara Barat dan dalam Sambutannya Kepala Deputi Bank Indonesia Perwakilan NTB, Ibu Winda putri lestia. menyampaikan beberapa hal yatu:
Tujuan dari Rapat kita bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Beliau menambahkan Ada 3 Hal yang ingin di sampaikan dalam kegiatan tersebut yaitu :
Yang Pertama adalah Latar belakang, bagaimana kita melakukan 3D menggunakan Uang, dilihat, di raba dan di trawang. Kenapa kita harus cinta, bangga dan paham rupiah, masuk ke kurikulum sekolah. Terus mengedukasi tentang bank sentral. Bank Indonesia tidak mampu berjalan sendiri. Maka upaya kita bersama mengedukasi dan literasi pada peserta didik. Nanti nya dalam kurikulum, tidak rupiah itu dalam jenis nya, tapi juga literasi finansial. Akselerasi digitalisasi yang begitu cepat, apa yang di sampai kan pada satuan Pendidikan akan tertanam di anak anak. Bagaimana menggunakan uang, bagaimana mengelola uang.
Yang Kedua adalah Pelaksanaan CBP rupiah, sudah terlaksana di seluruh kabupaten kota di NTB. Yang utama adalah sasaran nya peserta didik. Dampak nya dari edukasi ini, hasilnya sudah naik level, laporan uang palsu sudah berkurang, uang beredar sangat bertambah, jadi mengedukasi sangat bagus. dan Yang Ketiga adalah Edukasi CBP Rupiah ini bisa masuk ke kurikulum sekolah, sebagai tonggak utama dalam mengedukasi. Dan masuk kedalam bahan ajar sekolah.

"Dalam Kesempatan ini beliau berpesan Keadaan ekonomi kita saat ini tetap waspada, sedang tidak baik baik saja".

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dr aidil Furqan. M. Pd. Dalam arahan nya. Kita kuat kan peran pada satuan Pendidikan terkait integrasi pemahaman cinta bangga dan paham rupiah, melalui 3 dimensi yaitu mengajar ( Bagaimana membuat anak pintar, cerdas dan pandai) mendidik ( situasi untuk mengubah anak menjadi lebih baik, dari malas menjadi rajin,) ini transfer emosi. Melatih peserta didik, iklim yang kita ciptakan untuk menjadi biasa. Kalau mau cinta rupiah mari kita melatih.

Pendidikan kita punya struktur kurikulum, inklud di dalam mata pelajaran kurikulum muatan daerah, tidak menjadi muatan pelajaran.
Seandainya masuk dalam pelajaran harus punya CP, ATP sesuai dengan kurikulum. Harus ada buku bahan ajar. Proses penilaian. Sehingga agak berat ketika menjadi mapel.

Pola kedua kita integrasi kan kedalam mapel tertentu seperti IPS terpadu, pkn, sejarah. Kita buat dua pola menjadi intrakurikuler ( sesuai dengan kompetensi pelajaran), ko kurikuler( kegiatan pendukung setengah wajib). Kita lanjutkan keputusan formal melalui SK kepala Dinas Pendidikan. Selanjutnya BI bisa mengukur melalui berbagai kegiatan seperti Cerdas cermat, debat dan banyak hal yang di diskusikan dalam kegiatan ini ucap pak Kabid.

Kabid Dikdas menambahkan Kegiatan berjalan dengan baik dan lancar.