Tatap Muka Dengan Walikota Bima dan Sosialisasi Perwali BOP PAUD tahun 2019

Kegiatan Tatap Muka Dengan Walikota Bima dan Sosialisasi Perwali BOP PAUD tahun 2019. Kegiatan dilaksanakan di Gedung Seni Budaya (GSB). Pelaksanaan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bima Bidang PNFI, Tujuan dari sosialisasi dan tatap muka untuk membahas tentang perwali BOP PAUD tahun 2019 yang berlaku untuk pemberian Dana BOP untuk PAUD.
Kegiatan dibuka langsung oleh Walikota Bima, dan peserta kegiatan adalah kepala Sekolah PAUD se Kota Bima. Untuk narasumber sosialisasi yakni Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Bapak Dr.Ir, Syamsuddin, M.S dan Kabid PNFI.

Adapun hal-hal penting dalam kegiatan ini yakni :

  • Laporan panitia (kabid pembinaan paud dan pnf)

Menjadi lembaga yang akuntabel,  amanah.  tujuan menepis isu yang berkembang banyak lembaga yg abal-abal dan fiktif. Lembaga yang kami laporkan adalah lembaga yang benar-benar rill. Pencairan bop telah bekerjasama dengan pihak kejaksaan dan inspektorat dengan tujuan lembaga dan dinas bekerja dengan aman sebagaimana visi misi walikota bima menuju ke arah perubahan membangun lembaga yang transparan dengan cara-cara yang bersih. 

  • Penyampaian pokok-Pokok pikiran perwali bop paud 2019 oleh kadis Dikbud Kota Bima

Tentang petunjuk teknis Penyalurqn bop paud se kota bima,  juknis perwali ini dapat di akses web dikbud dan Tidak jauh berbeda dengan permendikbud

Proses BOP ini meliputi :

  • Perencanaan

Sesuai dengan rkas yang dibuat oleh masing-masing lembaga sama dengan apbd ada rkanya. Oleh sebab itu yang di cermati selanjutnya adalah bagaimana pengambilan dana yang sudah tersedia di bendahara daerah dikirimboleh pusat. Yang akan dikirim ke rekening masig-masing sp dan dikelola secara mandiri. Perlu di garis bawahi bahwa dana bop ini harus diterima secara utuh tanpa ada pemotongan dengan alasan apapun dan disesuaikan dengan kebutuhan Satuan Pendidikan sebagaimana tertuang dalam RKAS.  Jika terjadi perbedaan belanja maka sp harus mengajukan usulan perubahan pada BPKAD melalui dinas dikbud, Larangan-larangan penggunaan uang bop ada 15 item (liat perwali) 

  • Pengelolaan
  • Pelaporan

Tidak boleh ada pelanggaran antara lain :

  1. Pemalsuan dokumen
  2. Penggelembungan data
  3. Ada siswa fiktif
  4. Penyalahgunaan dana bop (15 item) 
  • Pertanggungjawaban 

Mengikuti juknis yg ditetapkan oleh permendikbud dan perwali yang pada akhirnya Akan dilakukan pengawasan 

  • Arahan Walikota :
  1. Harapan dalam pelaksanaan maupun sampai titik akhir pelaporan bisa di pertanggungjawabkan. 

Tidak ada keraguan terhadap pelaksanaan yang ada tapi untuk menunjang proses yang lebih akuntabel.  Karena sangat gamoang sekali dengan anggran yang diberikan berdasarkan standar semiga bisa terdata dengan baik. Semuannya ini ada pertanggungjawabkan nya sehingga muncul lah perwali dengan 1 harapan tidak sekedar pelaporan apa yang dibelanjakan tapi pengalokasian adalah tepat guna yakni belanja ape berdsrkan kebutuhan. Penyedian harus mampu berkomunikasi dengan lembaga sesuai dengan kebutuhan. Perlu digarisbawahi,  di proses belanja kadang-kadang beli tidak sesuai kebutuhan,  belanja fiktif inilah tujuan diterbitkannya perwali.  Pendidikan informal tujuan untuk memberantas buta huruf dan mensisikan yang tidak diperoleh dari pendidikan formal.  Ambil contoh istri gusdur. Langkah-langkah yang diberi oleh negara adalah melalui program pendidikan kesetaraan.  Yang tdk boleh di daftar banyak tapi validasi tidak ada ini tidak bisa dihindari,  ada batasan-batan. Jangan sampai justru anak putus sekolah di kota bima setiap tahun bukannya menurun atau tidak malah meningkat.  Penekanan terhadap alat peraga di paud karena di paud adalah dunia permainan,  bahasa yang mereka bisa pahami adalah bahasa alat permainan. Alat-alat peraga apa yang relevan dengan usia paud,  yang mempunyai nilai tambah bagi proses pembelajaran. Banyak di daerah-daerah berhadapan dengan hukum bukan saja penyelenggara nya tapi dinas terkait. Dan anggaran tidak singgah di dinas.  Pondasi awal  ditekankan di awal pendidikan Generasi ini adalah genwrasi yang penuh cobaan akeran bersaing dengan gadget. Dan gadget menjadi sarana orang tua untuk menenangkan anak. Orang tua memberikan kebebasan kepada anak untuk mengakses gadget,  pemahaman seperti ini harus ditekankan oleh PENDIDIK  PAUD. 

  1. Harapan paud bisa terlaksana sesuai juknis yang ditetapkan dan bisa mengevaluasi berapa output yang dihasilkan,  tidak hanya formalitas menghasilkan lulusan semata. Substansi : bagaimana mendidik anak untuk membangkitkan sangat mereka dan k13 memberikan pemahaman yg lebih. 

Dokumentasi:

Pembukaan Kegiatan Oleh Walikota Bima

Pengarahan oleh Kepala Dinas Dikbud Kota Bima

Peserta Kegiatan

Narasumber